Welcome to My Special Journal

Welcome to my special journal... it's just a simple wrote..
Selamat datang Guys... Semoga perenungan yang sederhana ini bisa memberikan pelajaran dan harapan bagi semua saja yang membacanya...

Thanks and God Bless You..

Mengenai Saya

Foto saya
Saya sangat menghargai persahabatan... hidup sosial dengan teman-teman adalah kebutuhan.. Its a small world

Selasa, Desember 22, 2009

Nilai manusia dan cincin emas

Seorang pemuda mendatangi Zen-sei dan bertanya, "Guru, saya tak mengerti mengapa orang seperti Anda mesti berpakaian apa adanya, amat sangat sederhana. Bukankah di masa seperti ini berpakaian sebaik-baiknya amat perlu, bukan hanya untuk penampilan melainkan juga untuk tujuan lain?"

Sang Guru hanya tersenyum. Ia lalu melepaskan cincin dari salah satu jarinya dan berkata, "Sobat muda, akan kujawab pertanyaanmu, tetapi lebih dahulu lakukanlah satu hal untukku. Ambillah cincin ini dan bawalah ke pasar di seberang sana. Bisakah kamu menjualnya seharga satu keping emas?"

Melihat cincin Zen-sei yang kotor, pemuda tadi merasa ragu, "Satu keping emas? Saya tidak yakin cincin ini bisa dijual seharga itu."

"Cobalah dulu, sobat muda. Siapa tahu kamu berhasil," kata guru

Pemuda itu pun bergegas ke pasar. Ia menawarkan cincin itu kepada pedagang kain, pedagang sayur, penjual daging dan ikan, serta kepada yang lainnya.
Ternyata, tak seorang pun berani membeli seharga satu keping emas. Mereka menawarnya hanya satu keping perak.

Tentu saja, pemuda itu tak berani menjualnya dengan harga satu keping perak.
Ia kembali ke padepokan Zen-sei dan melapor, "Guru, tak seorang pun berani menawar lebih dari satu keping perak."

Zen-sei, sambil tetap tersenyum arif, berkata, "Sekarang pergilah kamu ke toko emas di belakang jalan ini. Coba perlihatkan kepada pemilik toko atau tukang emas di sana. Jangan buka harga, dengarkan saja bagaimana ia memberikan penilaian."

Pemuda itu pun pergi ke toko emas yang dimaksud. Ia kembali kepada Zen-sei dengan raut wajah yang lain dan berkata, "Guru, ternyata para pedagang di pasar tidak tahu nilai cincin ini sesungguhnya. Pedagang emas menawarnya dengan harga seribu keping emas. Rupanya nilai cincin ini seribu kali lebih tinggi daripada yang ditawar oleh para pedagang di pasar."

Zen-sei tersenyum simpul sambil berujar lirih, "Itulah jawaban atas
pertanyaan mu tadi sobat muda. Seseorang tak bisa dinilai dari pakaiannya.
Hanya "para pedagang sayur, ikan dan daging di pasar" yang menilai demikian.
Namun tidak bagi "pedagang emas".

"Emas dan permata yang ada dalam diri seseorang, hanya bisa dilihat dan
dinilai jika kita mampu melihat ke kedalaman jiwa. Diperlukan kearifan untuk melihatnya, dan itu membutuhkan proses. Kita tak bisa menilainya hanya dengan tutur kata dan sikap yang kita dengar dan lihat sekilas.
Seringkali yang disangka emas ternyata loyang dan yang kita lihat sebagai loyang ternyata emas "

Semoga sekelumit cerita di atas dapat menambah kedalaman jiwa kita dalam memandang makna hidup dan kehidupan ini.

Minggu, November 15, 2009

Homili Sabtu

Sabtu ini aku tugas di gereja, kebetulan Lingkungan ku tugas koor aku yang mesti jadi dirigennya. Lagu udah kupilih, sebagian dari Madah Bakti biar ada sesuatu yang baru suasana misa biar lagunya nggak itu itu terus deh...sekali-sekali pembaharuan yang baik kan boleh aja.

Kebetulan di Gereja St. Mikael ada seorang Frater yang sedang pastoral, namanya Fr. Catur. Untuk misa kali ini dia yang dapat tugas untuk memberi homili. Cukup mengena homilinya.

Dia bercerita tentang seorang yang suka berkelana mengembara dari tempat satu ke tempat lainnya dengan mobil jeep nya. Suatu ketika hari telah larut malam, mobil jeepnya rusak di depan sebuah biara. Dia kemudian mengetuk pintu biara dan menjelaskan keadaannya kepada kepala biara dan kemudian dia siperbolehkan menginap di sana malam itu.
Di tengah malam, dia mendengar suara Gong..Gong..Gong.. dan dia mejadi ingin tahu asal suara tersebut, kemudian keesokan harinya dia bertanay kepada kepala biara... dan dijawab bahwa kalau dia ingin mengetahui sumber suara tersebut dia harus berpuasa 40 hari 40 malam, tetapi sang pengembara tidak berkenan dan dia memilih pergi setelah penghuni biara membantu dia memperbaiki mobilnya.

Setahun berlalu, sang pengembara ketika asyik mengembara dia melewati biara itu lagi dan dia menjadi teringat dengan suara gong..gong..gong tersebut dan kali ini dia menghadap kepala biara dan menyatakan bahwa dia akan berpuasa 40 hari 40 malam di biara tersebut. Sampailah dia pada malam terakhir dia berpuasa, dia menghadap kepala biara untuk mengetahui sumber suara tersebut...
" Bolehkah aku mengetahui asal suara gong tersebut, mengingat ini hari terakhir aku berpuasa?" dan dijawab oleh kepala biara "Tentu saja, mari ikuti aku "
Mereka berdua kemudian berjalan melewati ruangan dalam biara tersebut sampai tibalah pada suatu ruangan besar, dan di sana suara gong lebih terdengar jelas tetapi banyak pintu yang harus dibuka dan pintu pertama dibuka oleh kepala biara tersebut.

Setelah pintu pertama dibuka, sang pengembara melihat pintu kedua dan dia minta dibukakan pintu tersebut. Namun sang kepala biara menyatakan tidak bisa, jika dia ingin pintu kedua dibuak sang pengembara harus membaca kitab suci sampai terbaca satu buku semua. Sang pengembara yang memang ingin tahu, dia menyanggupi membaca kitab suci tersebut sampai di malam terakhir dia selesai membaca kitab suci tersebut dia kembali menghadap sang kepala biara mohon agar pintu kedua bisa dibukakan untuknya. Sang kepala biara pun membukakan pintu tersebut, tapi ternyata masih ada pintu ketiga.

Sang pengembara juga minta agar bisa dibukakan pintu ketiga tersebut, tetapi sang kepala biara menyatakan bahwa untuk membuka pintu ketiga sang pengembara harus bekerja di biara tersebut sampai akhir tahun melayani semua yg ada di biara tersebut. Kali inipun sang pengembara menyanggupi semuanya itu dan dia bekerja siang dan malam di biara tersebut melayani semua penghuninya. Sampai pada malam terakhir dia kembali kepada kepala biara untuk minta dibukakan pintu ketiga..dan memang oleh kepala biara pintu ketiga tersebut. Ternyata sumber suara tesebut berasal dari......... "Kalau anda ingin mengetahui sumbernya, anda semua harus membaca kitab suci, berpuasa 40 hari 40 malam dan melayani sesama......he..he...

Dari Cerita tersebut, kita bisa menyimpulkan bahwa manusia memiliki sebuah pengharapan seperti sang pengembara.. manusia sebenarnya memiliki suatu harapan dan untuk mencapai harapan tersebut manusia harus berjuang dan berusaha. Tuhan juga akan melihat usaha kita.
Berdoa dan berusaha lha..niscaya Tuhan selalu berada disamping mu...

Rabu, November 11, 2009

Bertahan Hingga Menang

Art Berg adalah atlet berbakat yang memiliki masa depan yang cerah. Ia punya perusahaan konstruksi dan seorang tunangan yang baik dan cantik.

Pada malam Natal, ia dalam perjalanan menuju ke rumah tunangannya di Utah untuk menuntaskan acara pernikahan mereka. Karena perjalanan panjang, ia capai dan mengantuk hingga mobilnya menabrak tiang pembatas jalan dan terjun ke jurang. Ia terlempar dari mobil dan jatuh ke tanah dengan leher patah. Akibatnya ia lumpuh dari dada ke bawah dan tidak bisa menggunakan tangan dan kakinya. Dokter berkata ia tidak akan pulih dari kelumpuhan. Teman-temannya menasehatinya agar ia melupakan pernikahannya.

Art Berg takut dan putus asa. Namun ibunya datang dan berbisik, “Nak, hal sulit membutuhkan waktu. Hal mustahil perlu waktu sedikit lebih lama.”
Karena kata-kata itu, harapannya muncul kembali. Ia berlatih keras hingga akhirnya bisa mandiri.

Sebelas tahun kemudian ia kembali memimpin perusahaannya sendiri, bisa menyetir dan melakukan olah raga, serta menikah dengan tunangannya dan punya dua anak.

Sekarang ia menjadi pembicara profesional dan penulis buku yang mendorong dan memotivasi banyak orang.

Kadang-kadang sesuatu tidak berjalan seperti yang kita harapkan.Jika Anda saat ini mengalami hal itu, jangan putus asa! Hal sulit membutuhkan waktu. Hal Mustahil perlu waktu sedikit lama. Tetapi orang yang bertahan sampai akhir akan menang

-----------------------------------------------------
Yesaya 40 :
(28) Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya.
(29) Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.
(30) Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,
(31) tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

Selasa, November 10, 2009

Kehidupan

Seorang anak mengeluh pada ayahnya, mengenai kehidupanya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang. Sepertiya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru.

Ayahnya, seorang koki, membawanya ke dapur. Ia mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya di atas api. Setelah panci-panci tersebut mendidih. Ia menaruh wortel dalam panci pertama, telur di panci kedua, dan ia menaruh kopi bubuk di panci terakhir.

Ia membiarkan mendidih tanpa berkata-kata. Si anak membungkam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan sang ayah.Setelah 20 menit, sang ayah mematikan api.

Ia menyisihkan wortel dan menaruhnya dimangkuk, mengangkat telur dan meletakannya di mangkuk yang lain, dan mengangkat kopi dimangkuk yang lainnya. Lalu ia bertanya kepada anaknya, "Apa yang kamu lihat, nak?""Wortel, telur, dan kopi," jawab si anak.

Ayahnya mengajaknya mendekat dan memintanya merasakan wortel itu. Ia melakukannya dan merasakan bahwa wortel itu terasa lunak. Ayahnya lalu memintanya mengambil telur dan memecahkanya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras.

Terakhir, ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi. Ia tersenyum ketika mencicipi kopi dengan aromanya yang khas.

Setelah itu anak bertanya, "Apa arti semua ini, ayah? "

Ayah menerangkan bahwa ketiganya telah mengahadapi 'kesulitan' yang sama, melalui proses perebusan, tetapi masing-masing menunjukan reaksi yang berbeda.

Wortel sebelum di rebus kuat, keras, dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah di rebus, wortel menjadi lembut dan lunak. Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras. Bubuk kopi mengalami perubahan unik. Setelah berada didalam rebusan air, bubuk kopi merubah air tersebut.

"Kamu termasuk yang mana?." Tanya ayahnya.

"Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kau menghadapinya? Apakah kamu wortel, telur atau kopi? Bagaimana dengan kamu?

Apakah kamu adalah wortel yang kelihatanya keras, tapi dengan penderitaan, dan kesulitan kamu menyerah, menjadi lunak dan kehilangan kekuatanmu.

Apakah kamu adalah telur, yang awalnya memiliki hati yang lembut dan dengan jiwa yang dinamis, namun setelah adanya kematian, patah hati, perceraian, pemecatan maka hatimu menjadi keras dan kaku. Dari luar kelihatan sama tak berubah, tetapi apakah di dalam diri kamu menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku.

Ataukah kamu adalah kopi ?Bubuk kopi merubah air panas, sesuatu yang sangat menyakitkan, untuk mencapai rasa yang maksimal pada suhu 100 derajat celcius. Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi terasa semakin nikmat."

"Jika kamu seperti bubuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk, kamu akan menjadi semakin baik dan sekaligus membuat keadaan di sekitarmu juga membaik.

Senin, November 09, 2009

Allah Bapa seperti "Pemulung?"

Guy's n gal's....ini aku dpt dr temen sebuah renungan yg mnrtku menarik aku shre aja, mudah2x an bisa memberi inspirasi...GBU^^ ALLAH BAPA SEPERTI PEMULUNG "

Ada satu hal di mana TUHAN tidak berkuasa untuk melakukannya" TUHAN tidak berkuasa untuk tidak menepati janjiNYA. Ia begitu setia akan janjiNYA.(Mazmur 12:7)

Suatu hari Guru sekolah minggu memberikan tugas kepada murid-muridnya: Seperti apa Allah Bapa itu? "Untuk mudahnya, kalian harus melihat Dia sebagai seorang Bapa.. seorang papi," ujar guru tsb.

Minggu berikutnya, guru tsb menagih PR dari setiap murid yang ada. "Allah Bapa itu seperti Dokter!" ujar seorang anak yang papanya adalah dokter. "Ia sanggup menyembuhkan sakit penyakit seberat apapun!"

"Allah Bapa itu seperti Guru!" ujar seorang anak yang lain. "Dia selalu mengajarkan kita untuk melakukan yang baik dan benar."

"Allah Bapa itu seperti Hakim!" ujar seorang anak yang papanya adalah hakim dengan bangga,"Ia adil dan memutuskan segala perkara di bumi."

"Menurut aku Allah Bapa itu seperti Arsitek. Dia membangun rumah yang indah untuk kita di surga!" ujar seorang anak tidak mau kalah. "Allah Bapa itu Raja! Paling tinggi di antara yang lain!"

"Allah Bapa itu pokoknya kaya sekali deh! Apa saja yang kita minta Dia punya!" ujar seorang anak konglomerat. Guru tsb tersenyum ketika satu demi satu anak memperkenalkan image Allah Bapa dengan semangat.

Tetapi ada satu anak yang sedari tadi diam saja dan nampak risih mendengar jawaban anak2 lain. "Eddy, menurut kamu siapa Allah Bapa itu?" ujar ibu guru dengan lembut. Ia tahu anak ini tidak seberuntung anak2 yang lain dalam hal ekonomi, dan cenderung lebih tertutup.

Eddy hampir2 tidak mengangkat mukanya, dan suaranya begitu pelan waktu menjawab,"Ayah saya seorang pemulung... jadi saya pikir... Allah Bapa itu Seorang Pemulung Ulung."

Ibu guru terkejut bukan main, dan anak-anak lain mulai protes mendengar Allah Bapa disamakan dengan pemulung. Eddy mulai ketakutan. "Eddy,"ujar ibu guru lagi. "Mengapa kamu samakan Allah Bapa dengan pemulung?"

Untuk pertama kalinya Eddy mengangkat wajahnya dan menatap ke sekeliling sebelum akhirnya menjawab,"Karena Ia memungut sampah yang tidak berguna seperti Eddy dan menjadikan Eddy manusia baru, Ia menjadikan Eddy anakNya." Memang bukankah Dia adalah Pemulung Ulung? Dia memungut sampah-sampah seperti saudara dan saya, menjadikan kita anak-anakNya, hidup baru bersama Dia, dan bahkan menjadikan kita pewaris kerajaan Allah.

Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."

Efesus 2:8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil usahamu sendiri melainkan pemberian Allah.

Our God is able! "Not by power, not by might, but by My Spirits, says the LORD" (Zach 4:6)

Kamis, November 05, 2009

Elang di Tengah Badai

Elang tahu kapan badai akan tiba jauh sebelum berkecamuk. Ia lalu terbang ke tempat tinggi dan menunggu sampai angin tiba.

Ketika badai akhirnya datang, Elang membentangkan sayapnya sehingga angin mengenainya dan mengangkatnya ke atas badai.

Di saat badai berkecamuk di bawah, elang melayang di atasnya. Elang tidak lari dari badai. Justru menggunakan badai untuk mengangkatnya lebih tinggi. Elang menunggang angin yg mendatangkan badai.

Dalam menjalani hidup ini, saat badai kehidupan melanda, dan kita semua akan mengalaminya, kita dapat naik ke atas badai dg mengarahkan pikiran dan kepercayaan kita kepada Tuhan.

Kita bisa membuat badai tidak menghancurkan kita dengan membiarkan kekuatan Tuhan mengangkat kita ke atas badai. Tuhan membuat kita dapat menunggang angin dari badai yang mendatangkan penyakit, tragedi, kegagalan dan kekecewaan di dalam hidup. Kita dapat melayang di atas badai.

Selalu ingat, bukan beban kehidupan yang menekan kita ke bawah, tapi CARA kita MENANGANInya.

Jangan mau kalah dari Elang, BERDOALAH dengan khusuk dan sungguh2 BERUSAHA maka doamu akan DIKABULKAN... Amin..!

Rabu, November 04, 2009

Bahasa Hati

Tak ada musuh yang tak dapat ditaklukkan oleh cinta
Tak ada penyakit yang tak dapat disembuhkan oleh kasih sayang.
Tak ada permusuhan yang tak dapat dimaafkan oleh ketulusan. Tak ada kesulitan yang tak dapat dipecahkan oleh ketekunan.
Tak ada batu keras yang tak dapat dipecahkan oleh kesabaran Dan semua itu haruslah berasal dari hati Bicaralah dengan bahasa hati maka akan sampai kehati pula.

Kesuksesan bukan semata-mata betapa keras dan tajam otak anda.
Namun juga betapa lembut hati anda dalam menghadapi dan menjalani segala sesuatunya.
Anda tak akan dapat menghentikan tangis seorang bayi, Hanya dengan merengkuhnya dalam lengan yang kuat, Atau membujuknya dengan permen dan kata-kata manis, Anda harus mendekapnya, Hingga ia merasakan detak jantung yang tenang jauh didalam dada anda.

Rabu, Oktober 14, 2009

Rahasia Hati Seorang Ayah

Suatu ketika, ada seorang anak wanita bertanya kepada Ayahnya, tatkala tanpa sengaja dia melihat Ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut-merut dengan badannya yang terbungkuk-bungkuk, disertai suara batuk-batuknya.

Anak wanita itu bertanya pada ayahnya, "Ayah, mengapa wajah Ayah kian berkerut-merut dengan badan Ayah yang kian hari kian terbungkuk?" Demikian pertanyaannya, ketika Ayahnya sedang santai di beranda.

Ayahnya menjawab : "Sebab aku Laki-laki." Itulah jawaban Ayahnya.

Anak wanita itu berguman : "Aku tidak mengerti." Dengan kerut-kening karena jawaban Ayahnya membuatnya tercenung rasa penasaran.

Ayahnya hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut anak wanita itu, terus menepuk nepuk bahunya, kemudian Ayahnya mengatakan : "Anakku, kamu memang belum mengerti tentang Laki-laki." Demikian bisik Ayahnya, membuat anak wanita itu tambah kebingungan.

Karena penasaran, kemudian anak wanita itu menghampiri Ibunya lalu
bertanya :"Ibu mengapa wajah ayah menjadi berkerut-merut dan badannya kian hari kian terbungkuk? Dan sepertinya Ayah menjadi demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit?"

Ibunya menjawab: "Anakku, jika seorang Laki-laki yang benar-benar bertanggung jawab terhadap keluarga itu memang akan demikian." Hanya itu jawaban Sang Bunda.

Anak wanita itupun kemudian tumbuh menjadi dewasa, tetapi dia tetap saja penasaran.

Hingga pada suatu malam, anak wanita itu bermimpi. Di dalam mimpi itu seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut, namun jelas sekali. Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata suatu rangkaian kalimat sebagai jawaban rasa
penasarannya selama ini.

"Saat Ku-ciptakan Laki-laki, aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia senantiasa akan menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa aman teduh dan terlindungi. "

"Ku-ciptakan bahunya yang kekar dan berotot untuk membanting tulang menghidupi seluruh keluarganya dan kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya. "

"Ku-berikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari tetesan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapatkan cercaan dari anak-anaknya. "

"Kuberikan Keperkasaan dan mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya basah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan hembusan angin, dia relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya dan yang selalu dia ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih payahnya."

"Ku berikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat dan membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerap kali menyerangnya. "

"Ku berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai dan mengasihi keluarganya, didalam kondisi dan situasi apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya melukai hatinya. Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi dan mengasihi sesama saudara."

"Ku-berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan padanya untuk memberikan pengetahuan dan menyadarkan, bahwa Istri yang baik adalah Istri yang setia terhadap Suaminya, Istri yang baik adalah Istri yang senantiasa menemani. dan bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada Istri, agar tetap berdiri, bertahan, sejajar dan saling melengkapi serta saling menyayangi."

"Ku-berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti bahwa Laki-laki itu senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari dan menemukan cara agar keluarganya bisa hidup di dalam keluarga bahagia dan BADANNYA YANG TERBUNGKUK agar dapat membuktikan, bahwa sebagai laki-laki yang bertanggungjawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, keuletannya demi kelangsungan hidup keluarganya. "

"Ku-berikan Kepada Laki-laki tanggung jawab penuh sebagai Pemimpin keluarga, sebagai Tiang penyangga, agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh laki-laki, walaupun sebenarnya tanggung jawab ini adalah Amanah di Dunia dan Akhirat."

Terbangun anak wanita itu, dan segera dia berlari, berlutut dan berdoa hingga menjelang subuh. Setelah itu dia hampiri bilik Ayahnya yang sedang berdoa, ketika Ayahnya berdiri anak wanita itu merengkuh dan mencium telapak tangan Ayahnya." AKU MENDENGAR & MERASAKAN BEBANMU, AYAH."

Dunia ini memiliki banyak keajaiban, segala ciptaan Tuhan yang begitu agung, tetapi tak satu pun yang dapat menandingi keindahan tangan Ayah.
-------------------------------------------------------

Setahun yang lalu papa telah meninggalkan kami semua.....
Tidurlah dalam pangkuan Bapa.....Semoga tenang dan Bahagia selalu di sisi Bapa....
Kami tidak akan pernah menghapus kenangan indah bersama mu... papa...
Papa adalah tulang punggung kami sekeluarga yang kokoh, kuat dan bijaksana...
Kami akan selalu berjuang pa... kami tidak akan menyerah walau tanpa papa di sisi kami...
We always love you Dad......


Senin, Oktober 05, 2009

Manajemen Kehidupan

Hidup bukanlah perjuangan menghadapi badai, tapi bagaimana tetap menari di tengah hujan sambil tidak lupa mencari payung.

Orang mengatakan bahwa kehidupan ini adalah roda yang berputar, kadang kita berada di atas, kadang kita di bawah. Tapi sadarilah saat kita di atas atau pun di bawah, Allah tetap mengasihi kita dengan sungguh-sungguh. Dia tidak pernah mencobai kita dan Dia tidak pernah membuat rancangan kecelakaan untuk kita, malah rancangan damai sejahtera dan suka cita yang telah disiapkanNya untuk kita.

Jadi kita tidak perlu melihat kehidupan dari sisi negatip dan menganggap kehidupan itu sulit, karena itu kita harus berjuang terus menerus agar dapat hidup. Kehidupan itu bukan badai yang harus kita hadapi setiap saat.

Hadapilah kehidupan dengan optimis, saat masalah datang, marilah kita tetap tabah menghadapinya serta tidak lupa untuk mencari cara untuk mengatasinya. Jadi pada saat hujan kita tetap dapat menari dan tidak lupa mempersiapkan payung.

Kita memiliki akal dan budi, karena itu manfaatkanlah keduanya agar kita dapat mengatasi segala masalah yang kita hadapi. Bila kita merasa tidak mampu lagi, percayalah Tuhan tidak akan tinggal diam. Dengan caraNya yang ajaib Ia akan membantu memecahkan masalah kita. Amin.

Jumat, Oktober 02, 2009

KERINDUAN

Kerinduan laut tak kunjung putus.
Akhirnya bersatu dengan langit diatas permukaan.

Jika cinta berjalan cukup jauh, harusnya juga akan bertemu dengan kebahagiaan.
Janji sering sama seperti kupu-kupu.
Terbang dengan indah kemudian menghilang.
Tapi aku yakin janjimu padaku.
Sama seperti musim semi yang pasti tiba.
Aku tetap membawa senyuman kesukaanmu.
Sepanjang jalan mencari keindahanmu yang hilang.
Saat airmata berlinang melewati ujung bibir.
Kuhapus dengan tangan yang pernah kau raih.
Pemandangan yang berapa banyakpun tak pernah berhenti bersandar.
Hanya satu hati mencari keindahanmu yang hilang.
Ada yang tak bisa mengatakan mana yang bagus.
Tapi siapapun tak bisa menggantikannya.
Didetik yang paling awal.
Kadang ada hal yang ditakdirkan untuk sampai tua.
Meski nasib suka bercanda.
Hati tulus akan bertemu dengan hati yang tulus.

Kamis, Oktober 01, 2009

Cinta itu apa?? Who Knows???

cinta itu boleh menyakitkan,toh aku tetap jatuh cinta
cinta ituu mungkin membuatku bersedih,toh aku tetap mau mencinta
cinta itu ajaib,toh aku merasa itu nyata di hati

cinta itu agung,toh aku tetap rela direndahkan demi cinta
cinta itu anugrah,toh aku terkadang tak punya cinta
cinta itu indah,toh aku pernah merasakan kejamnya cinta

cinta itu abadi,toh terkadang semudah itu berpindah kelain hati
CINTA ITU APA???
tapi banyak yang tak mengerti tetang artinya cinta

Senin, September 28, 2009

Hanya Ingin Mencintai

Mencintai itu menyakitkan, ketika aku tak mendapatkan perhatian lebih darinya
Mencintai itu menyakitkan, ketika aku tak dianggapnya
Mencintai itu menyakitkan, ketika dia lebih mengutamakan pekerjaannya daripada aku
Mencintai itu menyakitkan, ketika aku melihatnya lebih senang bercengkerama dengan orang lain di bandingkan denganku.
Mencintai itu menyakitkan, ketika apa yang kulakukan untuknya tidak berarti di matanya
Mencintai itu menyakitkan, ketika aku berusaha memahami dirinya, tapi dia tak mengerti juga
Mencintai itu menyakitkan, ketika dia tidak ingat tanggal ulang tahunku
Mencintai itu menyakitkan, ketika cintanya telah memudar untukku
Mencintai itu menyakitkan, ketika lambat laun dia menjauh dariku
Mencintai itu menyakitkan, ketika dia mulai meninggalkanku tanpa ada kata-kata
Mencintai itu menyakitkan, ketika sms-ku tidak di balasnya
Mencintai itu menyakitkan, ketika tak ada kabar berita darinya sedikitpun
Mencintai itu menyakitkan, ketika menunggu kedatangannya tapi dia tak kunjung juga datang padaku.

Sama seperti Dia yang telah mencintai kita dengan sepenuh hati-Nya, untuk kita semua, dimana Dia tidak pernah menuntut kita dan membebaskan kita dalam menentukan sikap kita.
Dia yang telah rela mengorbankan diri, supaya kita dibebaskan dari kematian dan kelak dapat memperoleh kehidupan kekal di surga.
Betapa sakitnya Dia ketika semua mata berpaling dari-Nya, ketika Dia menderita dan memperoleh deraan yang begitu panjang, hingga sampai pada puncaknya Dia wafat di kayu salib. Hinaan, cacian, makian dan siksaan yang Dia alami, tanpa mendapatkan pembelaan, dan Dia sendiri tidak melawan dan berontak terhadap apa yang dihadapi-Nya. Namun dengan sabar Dia menerima semua penderitaan itu demi kita.

Hati-Nya pasti terasa sakit ketika melihat kita berjalan menjauh dari-Nya, tidak mempedulikan-Nya dan lari dari-Nya.
Padahal setiap kali kita melakukan kesalahan, sebelum kita meminta ampun Dia telah mengampuni kita, dan berapa kalipun kita melakukan kesalahan yang sama Diapun selalu membuka tangan dan mau untuk merangkul kita kembali kepada-Nya.
Tapi apakah balasan yang telah kita lakukan untuk-Nya, kita selalu lari dari-Nya, meninggalkan-Nya ketika kita memperoleh kesenangan duniawi. Dan kita hanya datang pada-Nya ketika pencobaan itu hadir di hidup kita, setelah pencobaan itu reda kembali kita menjauh dari-Nya.

Cinta-Nya tanpa batas inilah yang menyelamatkan kita, Dia hanya ingin kita datang pada-Nya, supaya kita juga bisa mendapatkan semangat cinta kasih-Nya, kelembutan hati-Nya, kebijaksanaan-Nya dalam bertindak, pengorbanan hidup-Nya untuk sesama, kesabaran-Nya dalam menghadapi pencobaan, kemurahan hati-Nya dalam memberi, pengampunan atas segala dosa yang telah kita lakukan. Ini semua akan diberikan pada kita jika kita mau membuka hati kita untuk-Nya, mau meluangkan waktu kita untuk lebih mengenal-Nya, mau untuk memberikan hati kita pada-Nya, dan mau untuk setia kepada-Nya.
Kehidupan akan menjadi indah ketika kita mengundang-Nya masuk ke dalam kehidupan kita, dengan mengundang-Nya dan memahami kehendak-Nya, rasa cinta terhadap sesama akan timbul dengan sendirinya, disitulah kita akan mengenal cinta yang tanpa batas, dan cinta yang membebaskan kita dari rasa menuntut terhadap apa yang telah kita perbuat untuk orang yang kita sayangi, juga untuk sesama.
Cinta-Nya yang tulus, murni dan suci ini di karenakan Dia begitu mencintai kita, dan Dia hanya mencintai kita tanpa menuntut balasan dari kita.

Tuhanku ajari aku untuk bisa mencintai tanpa batas. Dan aku “hanya ingin mencintai”, mencintai yang membebaskan aku dari rasa menuntut untuk lebih dipahami, lebih diperhatikan, lebih menginginkan dia menjadi seperti yang aku mau.
Dia tak pernah memberiku sebuah harapan, dan aku juga tidak memiliki harapan pada dirinya, meskipun demikian aku sungguh-sungguh mencintainya, dan ingin memberikan yang terbaik yang aku miliki yaitu hatiku, hatiku yang tulus mencintanya, karena aku tidak memiliki sesuatu yang lainnya.
Dan ketika aku “hanya ingin mencintai”, maka mencintai takkan lagi menyakitkan bagiku, mencintai menjadi indah dengan menyatunya berbagai rasa di dalamnya, rasa senang, rasa sedih, rasa kecewa, rasa bangga, rasa terharu, rasa marah dan sebagainya. Semua bersatu menjadi suka cita pada-Mu Tuhan, karena Kau memberiku kesempatan untuk mencintai-Mu dan mencintai dirinya.
Biarkan cinta ini terus tumbuh tanpa batasan, dan ketika Kau renggut ini semua dariku Tuhan, aku tetap bisa mencintainya dan dapat memberikan sebuah senyuman indah untuk dirinya.

“Mencintai itu indah, lebih indah lagi jika kita hanya ingin mencintai tanpa mngharapkan balasan”