Welcome to My Special Journal

Welcome to my special journal... it's just a simple wrote..
Selamat datang Guys... Semoga perenungan yang sederhana ini bisa memberikan pelajaran dan harapan bagi semua saja yang membacanya...

Thanks and God Bless You..

Mengenai Saya

Foto saya
Saya sangat menghargai persahabatan... hidup sosial dengan teman-teman adalah kebutuhan.. Its a small world

Senin, Mei 12, 2008

14 Hal Yang Membuat Hidup Saudara Tidak seperti Biasa

  1. Belajar tersenyum bila masalah datang
  2. Tetap berpenampilan menarik meskipun dalam saat berpuasa
  3. Tulus seperti merpati supaya jangan menipu, cerdik seperti ular supaya jangan ditipu (berhikmat)
  4. Boleh lupa dompet asal jangan lupa doa
  5. Punyailah iman yang dapat melihat kesempatan dalam kesulitan dan bukan melihat kesulitan dalam kesempatan
  6. Layanilah Tuhan dengan karunia yang Tuhan berikan, karena banyak yang mampu (melayani) tetapi tidak mau dan banyak yang mau tapi tidak mampu .
  7. Jadikan persembahan saudara menjadi penyembahan dan bukan penyesalan
  8. Layanilah Tuhan dengan sukacita dan bukan dengan suka-suka
  9. Pilihlah makanan saudara sesuai dengan kebutuhan, bukan keinginan
  10. Jadilah Kristen yang kritis tetapi jangan penuh kritik
  11. Lebih baik engkau berdiam dan dikira orang bodoh daripada banyak bicara dan membuktikan engkau bodoh (Ams. 17 : 28).
  12. Jadikanlah Alkitab sebagai "Obat Kuat" dan bukan "Obat Tidur"
  13. Lakukanlah yang benar, bukan apa yang kamu rasa benar
  14. Terimalah orang lain apa adanya, bukan "ada apa2nya"

Keempat belas hal tersebut di atas merupakan panduan buat kita dalam menjadi hidup ini. Bagaimana kita bisa hidup semakin dekat dengan pencipta kita.

Beberapa hal yang sangat menarik untuk kita simak antara lain "Belajar tersenyum bila masalah datang"
Sungguh berat bagi kita untuk tersenyum bila kita mengalami sebuah masalah. Yang terjadi adalah kebalikannya, yaitu kita pasti akan keliatan murung, sedih dan jengkel bahkan marah. Emosi manusia yang paling sabar sekalipun takkan mampu dikendalikan bila manusia sudah mengalami sebuah masalah terutama bila masalah tersebut sangat berat. Beban hidup memang harus kita pikul, masalah haruslah dihadapi dan dicari jalan keluarnya. Dari pengalaman, setiap masalah yang berat sekalipun belum tentu tidak baik adanya....pasti ada sebuah hal yang bisa diambil dari suatu masalah tersebut. Kita manusia harus meiliki pemikiran yang positif, jangan hanya menggerutu dan menyesali nasib saja.. Dari keempat belas hal diatas, hal yang kesatu sangat berkaitan erat dengan hal nomer 4 dan 5. Kita diingatkan agar kita tidak lupa berdoa, apapun keadaan dan kondisi kita. Di waktu sedih, gembira, sehat, sakit..kita dituntut memiliki iman yang besar...

Yang menarik lagi buat saya adalah "Layanilah Tuhan dengan karunia yang Tuhan berikan, karena banyak yang mampu (melayani) tetapi tidak mau, dan banyak yang mau tetapi tidak mampu." lalu "Layanilah Tuhanmu dengan sukacita dan bukan dengan suka-suka" Sebagai manusia, kita sudah diciptakan baik dan sempurna danya. Tuhan sudah berikan talenta kepada umatnya dan Tuhan berharap dengan talenta yang diberi tersebut manusia akan bisa melayani Ny denagan semaksimal mungkin. Kasih karunia yang Tuhan berikan kadang tidak ditanggapi oleh manusia...tidak semua orang mau memberikan waktu dan talentanya buat melayani Tuhan dan sesamanya... Pelayanan yang diberikan pun kadang masih bersifat suka-suka..alias sesuka / semau gue.."kalau gue sedang senang, gue akan melayani Tuhan.....kalau gue susah..boro-boro mikirin orang lain, mikirin diri gue sendiri aja susahh bangett" demikian hal yang terjadi di kehidupan kita.

Memang dibutuhkan pengorbanan yang besar bila kita berkarya buat Tuhan. Tapi percayalah bahwa pengorbanan yang telah kita lakukan pasti akan dibalas berlipat-lipat kali oleh Tuhan Tuhan tidak akan pernah meninggalkan umatnya walau bagaimanapun keadaan umatnya.

Satu hal yang patut kita renungkan..mampukah kita sebagai manusia menerapakan ke 14 hal tersebut dalam hidup nyata? mampukah kita memaksimalkan ke 14 hal itu dalam hidup kita sehari-hari, di dalam hidup bermasyarakat dan menggereja? Semoga kita mampu dan harus kita coba... Let do it and Try it. God Bless Us...

Jumat, Mei 09, 2008

Love and Marriage

Satu hari, Plato bertanya pada gurunya, "Apa itu cinta? Bagaimana Saya menemukannya?

Gurunya menjawab, "Ada ladang gandum yang luas didepan sana. Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah satu saja ranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta" .

Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun.Gurunya bertanya, "Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?"

Plato menjawab, "Aku hanya boleh membawa satu saja, dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali (berbalik)". Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut. Saat kumelanjutkan berrjalan lebih jauh lagi, baru kusadari bahwasanya ranting-ranting yang kutemukan kemudian tak sebagus ranting yang tadi, jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya"

Gurunya kemudian menjawab " Jadi ya itulah cinta"

Di hari yang lain, Plato bertanya lagi pada gurunya, "Apa itu perkawinan? Bagaimana saya bisa menemukannya?"

Gurunya pun menjawab "Ada hutan yang subur didepan saja. Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi, karena artinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan"

Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan membawa pohon. Pohon tersebut bukanlah pohon yang segar / subur, dan tidak juga terlalu tinggi. Pohon itu biasa-biasa saja.

Gurunya bertanya, "Mengapa kamu memotong pohon yang seperti itu?"

Plato pun menjawab, "Sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong. Jadi di kesempatan ini, aku lihat pohon ini, dan kurasa tidaklah buruk-buruk amat, jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya kesini. Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya"

Gurunya pun kemudian menjawab, "Dan ya itulah perkawinan"

CATATAN - KECIL :
Cinta itu semakin dicari, maka semakin tidak ditemukan.
Cinta adanya didalam lubuk hati, ketika dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih.

Ketika pengharapan dan keinginan yang berlebih akan cinta,maka yang didapat adalah kehampaan... tiada sesuatupun yang didapat, dan tidak dapat dimundurkan kembali.
Waktu dan masa tidak dapat diputar mundur.
Terimalah cinta apa adanya.

Perkawinan adalah kelanjutan dari Cinta.
Adalah proses mendapatkan kesempatan, ketika kamu mencari yang terbaik diantara pilihan yang ada, maka akan mengurangi kesempatan untuk mendapatkannya,
Ketika kesempurnaan ingin kau dapatkan, maka sia sialah waktumu dalam mendapatkan perkawinan itu, karena, sebenarnya kesempurnaan itu hampa adanya.


Ilustrasi di atas mungkin sering saya dapatkan dan saya baca. Makna yang terkandung dalam ilustrasi di atas mungkin memang terjadi pada kehidupan banyak orang.

Cinta yang kita dapatkan kadang kandas begitu saja karena kita inginkan yang lebih baik padahal waktu selalu berjalan dan tidak akan mundur, tetapi pada kenyataannya apa yang kita dapatkan kemudian tidaklah sesuai dengan harapan kita sehingga akhirnya kita putus asa dan pada akhirnya mengambil saja apa yang didapatkan di depan matanya, padahal mungkin yang dulu ia lepaskan (yang kandas tersebut) jauh lebih baik dari apa yang didapatkan sekarang.
Kata orang Cinta tidak harus memiliki mungkin ada benarnya karena kadang orang harus melepaskan apa yang ia cintai untuk kebahagiaan dia dan kebahagiaan orang lain.

Pernikahan kalau boleh kita ibaratkan adalah seperti main judi. Kita tidak tahu bagimana nasib kita di meja judi. Jika nasib kita beruntung, kita akan bisa menang besar...tetapi sebaliknya jika kita sedang naas, hanya kekalahan dan rasa frustrasi yang akan kita terima.

Dalam pernikahan, apa yang di dapatkan mungkin adalah yang paling baik menurut kita, tetapi begitu bahtera rumah tangga dikayuh...terdapat banyak tantangan dan kendala di depannya..ada arus yang deras..ada badai topan dan gelombang yang siap menghancurkannya...tinggal bagaimana caranya menghadapi semua itu. Kalau tidak kuat dalam menghadapi semua itu, akan terjadi berbagai macam hal seperti perceraian, selingkuh, depresi, frustrasi bahkan ada yang menjadi gila.

Banyak contoh kasus dalam perkawinan yang bisa kita jumpai dalam masyarakat dewasa ini. Rasa cinta yang katanya menjadi dasar sebuah pernikahan kadang terkalahkan oleh hal-hal lainnya, misalnya : harta duniawi, faktor pergaulan/lingkungan dan juga pendidikan, faktor keluarga besar dll. Oleh karena itu, hendaknya faktor-faktor tersebut juga dipertimbangkan dalam mengarungi sebuah bahtera pernikahan.

Proses dari cinta sampai menjadi sebuah pernikahan tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Sangat dibutuhkan banyak pengorbanan, perjuangan dan komunikasi yang baik antara kedua belah pihak. Faktor lingkungan dan keluarga juga sangat berperan di dalamnya. Adaptasi dan saling pengertian, saling menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing, akan sangat berguna dalam proses ini.

Dalam hidup beriman, Hidup pernikahan diharapkan menjadi suatu proses yang akan membentuk manusia menjadi pribadi yang makin dewasa, makin bertanggung jawab dan yang paling penting bahwa. Hidup pernikahan hanya akan terjadi satu kali saja sampai maut sendiri yang memisahkan pasangan tersebut.

Rabu, Mei 07, 2008

Makna Pekerjaan Anda

By James Gwee

Beberapa waktu yang lalu saya memberikan pelatihan mengenai sikap kerja disebuah hotel berbintang lima di Singapura. Salah satu peserta pelatihan adalah Pak Lim, seorang pria berusia 60 tahunan yang bekerja di hotel tersebut.

Bagi saya pekerjaan sehari-hari Pak Lim sangatlah monoton dan membosankan. Setiap hari, dengan membawa sebuah daftar dia mengecek engsel pintu setiap kamar hotel.
Saya akan menceritakan sedikit bagaimana tugas Pak Lim sebenarnya : Pak Lim memulai rangkaian tugasnya dengan mengecek engsel pintu pintu kamar 1001 dan memastikan bahwa engsel dan fungsi kunci pintu berfungsi dengan baik. Pengecekan yang dilakukannya bukanlah pengecekan "seadanya", namun pengecekan yang saksama di setiap engsel dan memastikan bahwa setiap pintu bisa dibuka-tutup tanpa masalah.
Untuk mengecek satu pintu saja, Pak Lim berulang kali membukan dan menutup pintu tersebut hanya untuk memastikan bahwa semuanya berfungsi dengan baik. Barulah setelah puas, dia memberi paraf pada daftar yang dibawanya dan mengecek pintu kamar berikutnya, kamar 1002, dia melakukan hal yang sama, begitu seterusnya. Dalam sehari, Pak Lim bisa mengecek pintu 30 kamar.

Anda tentu bertanya, berapa hari waktu yang dibutuhkan Pak Lim untuk mengecek pintu semua kamar di hotel itu. kurang lebih sebulan ! Tidak mengejutkan sebenarnya karena hotel berbintang lima ini memiliki sekitar 600 kamar. Tugas pengecekan Pak Lim dapat diibaratkan sebagai lingkaran. Setelah pintu kamar terakhir selesai dicek, Pak Lim akan kembali lagi kekamar pertama, kamar 1001. Rangkaian tugas ini terus berjalan seperti itu, dari hari ke hari, bulan ke bulan, tahun demi tahun.
Pekerjaan semacam ini jelas merupakan pekerjaan monoton, tanpa variasi dan membosankan! saya sendiri tidak habis pikir, bagaimana mungkin Pak Lim masih bisa cermat dan teliti mengecek setiap engsel pintu dalam menjalani tugas yang membosankan ini. saya membayangkan, seandainya saya sendiri yang diminta melakukan hal semacam ini, mungkin saya akan memeriksa setiap engsel sekedarnya saja.

Karena sangat penasaran, suatu hari saya bertanya kepada Pak Lim apa yang sebenarnya membuatnya begitu tekun menjalani pekerjaan rutin itu. Jawabannya sungguh diluar dugaan saya.
Dia mengatakan, "James, dari pertanyaan Anda, saya bisa menyimpulkan bahwa Anda tidak mengerti pekerjaan saya. Pekerjaan saya bukan sekedar memeriksa engsel, tetapi lebih dari itu. Begini. Tamu-tamu kami di hotel berbintang lima ini jelas bukan orang sembarangan. Mereka biasanya adalah Kepala Keluarga, CEO sebuah perusahaan, Direktur atau Manajer Senior. Dan saya tahu mereka semua jelas bertanggung jawab atas kehidupan keluarga mereka, dan juga banyak karyawan dibawahnya yang jumlahnya mungkin 20 orang, 100 atau bahkan ribuan orang. "Nah, kalau sesuatu yang buruk terjadi di hotel ini, misalnya saja kebakaran dan pintu tidak bisa dibuka karena engselnya rusak, mereka bisa meninggal didalam kamar. Akibatnya bisa Anda bayangkan, pasti sangat mengerikan, bukan hanya untuk reputasi hotel ini, tetapi juga bagi keluarga mereka, karyawan yang berada dibawah tanggungan mereka. Keluarga mereka akan kehilangan sosok Kepala Keluarga yang menafkahi mereka dan karyawan mereka akan kehilangan sorang pimpinan senior yang bisa jadi mengganggu kelancaran perusahaan. Sekarang Anda mungkin dapat mengerti bahwa tugas saya bukan sekedar memeriksa engsel, tapi menyelamatkan Kepala Keluarga dan Pimpinan unit bisnis sebuah perusahaan. Jadi, jangan meremehkan tugas saya."

Saya benar-benar terperangah mendengar penjelasan panjang lebar Pak Lim. Dari situlah saya mengerti bahwa jika seseorang tahu benar makna dibalik pekerjaannya, dia akan melakukan pekerjaannya dengan bangga, dengan senang hati, dengan penuh tanggung jawab.
Sebaliknya, seandainya saja Pak Lim tidak mengerti makna pekerjaannya, dia akan mengatakan bahwa tugasnya hanya sebagai tukang periksa engsel. Sekarang, coba tanyakan pada diri sendiri. Apakah anda tahu benar makna dibalik pekerjaan Anda? Katakanlah Anda adalah seorang Staff, Kepala Bagian, Manajer unit bisnis, Kadiv, apakah Anda tahu makna dibalik pekerjaan anda sebagai seorang Staff, Kepala Bagian, Manajer atau Kadiv? Ingatlah bahwa jika seorang tahu makna pekerjaannya, dia pasti akan melakukan pekerjaan dengan rasa bangga, dan yang terpenting, dia akan membuat pekerjaannya penuh arti, bagi dirinya, bagi keluarganya dan bagi perusahaannya.

Tulisan di atas saya dapat dari seorang teman..entah itu ditulis oleh Jame Gwee sendiri atau hanya karangan belaka..nggak usah dipedulikan. Yang penting isinya memang memotivasi kita agar kita semakin mengerti makna pekerjaan kita sendiri.

Dari tulisan di atas..dalam setiap pekerjaan yang sederhana sekalipun terkandung makna dan manfaat yang berguna bagi banyak orang. Jadi, apapun pekerjaan kita..asalkan halal..jangan sia-siakan..jangan meremehkan pekerjaan orang lain.
Memang tidak semua orang bisa memiliki suatu pekerjaan yang sesuai dengan bidang keahliannya ataupun yg sesuai dengan ilmu yang didapatkan ketika meniti bangku kuliah. Tetapi bukan berarti yang tidak sesuai itu tidak baik, karena pada dasarnya manusia diberi akal budi dan dengan akal budinya manusia harus berusaha untuk hidup "Struggle for life"

Banyak contoh yang ada memberikan gambaran bahwa pendidikan bukanlah penentu masa depan seseorang. Memang bukan berarti bahwa kita menempuh jalur pendidikan itu tidak berguna ataupun sia-sia belaka..bukan itu maksudnya. Pendidikan tetap dibutuhkan dalam proses hidup manusia, tapi pendidikan bukanlah jaminan 100% bahwa hidup manusia akan enak, hidup manusia akan sukses dsb. Ingatlah bahwa selain pendidikan, masih banyak faktor lain yang terkait dalam kehidupan manusia. Ada faktor keberuntungan, nasib, kemampuan seseorang, relasi dengan sesama, kepribadian dan intelegensi seseorang. Semua faktor tersebut akan bersinergi dalam proses hidup manusia.
Banyak juga manusia yang pendidikannya tinggi tetapi karena sifatnya yang malas dia tidak dapat memaksimalkan apa yang telah didapatnya sehingga akhirnya dia menjadi miskin lalu frustrasi. Tetapi ada pula orang yang pendidikannya hanya sampai SD (bahkan tidak tamat) tetapi karena dia gigih dan kreatif, dia mampu meraih kedudukan dalam suatu perusahaan dan akhirnya malah menjadi seorang milyarder.

Dari tulisan di atas, mungkin P. Lim bukan orang yang berpendidikan tinggi, tetapi dia melakukan semua pekerjaan dengan hati yang ikhlas dan penuh tanggung jawab..dia melakukan pekerjaannya dengan sekacita sehingga apa yang dilakukannya mungkin bagi orang lain bukanlah hal yang penting..tetapi jika kita mau melihat lagi lebih dalam..betapa pentingnya peran dia meski mungkin peran itu tidaklah secara langsung terlihat mata.

Jaman sekarang orang sangat susah mendapatkan pekerjaan, pernah suatu ketika saya membuka lowongan pekerjaan di surat kabar untuk bagian gudang (pekerjaannya berat, harus angkat barang, harus packing barang dan barangnya bukan barang yang ringan karena bobotnya sangat berat). Saya harus menyetop lamaran yang masuk setelah sehari iklan tersebut terbit karena begitu banyaknya lamaran yang masuk. Setelah di stop pun masih banyak juga yang masuk lewat pos sampai saya mendapatkan lamaran satu kardus besar. Yang saya butuhkan hanya satu orang saja!!! Bayangkan!! Dari berkas lamaran yang masuk tersebut, tidak hanya mereka yang pengangguran (tidak bekerja), ada juga yang sedang bekerja tetapi ingin mendapat loncatan yang lebih baik, juga ada yang sarjana S1 dan pasca sarjana alias S2. Gilaa...Kasihan banget ya mereka!!
Melihat berkas yang masuk, gantian saya yang malas menyeleksinya, sehingga saya terpaksa mengambil secara acak untuk memanggil para kandidat yang memenuhi kriteria. Akhirnya setelah tahap seleksi awal, saya mulai interview dan yang saya interview hanya 10 orang hingga akhirnya dipilih satu orang saja untuk masuk menjadi staff.

Dari ilustrasi saya tersebut bisa dibayangkan..begitu banyak pengangguran di jaman ini, begitu banyak orang yang mencari kerja hanya demi sesuap nasi buat menyambung hidup. Maka dari itu, bila sudah bekerja, cintailah pekerjaan tersebut, apapun itu resikonya, apapun itu tantangannya....lakukanlah semua dengan tanggung jawab, ikhlas dan sukacita karena semua yang dilakukan secara sukacita akan dilihat oleh orang lainpun dengan sukacita.

Berdoa dan bekerja...Ora et Labora..menjadi motivasi yang bagus buat kita dalam berkarya dan dalam bertahan dalam setiap persoalan kehidupan yang kita alami. Pekerjaan yang halal akan memberikan berkat bagi kita dan bagi semua orang meski secara tidak langsung.